Lima mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember berhasil mengembangkan Emilia AI. AI ini berfungsi sebagai teman pendamping untuk kesehatan mental penggunanya.

Tim diketuai oleh Andika Rahman Teja dengan empat anggota lainnya. Marvin Leonardo Hartanto dan Rafli Raihan Pramudya termasuk dalam tim pengembang.

Haliza Nur Kamila Apalwan dan Fahira Azalea Rahman melengkapi tim developer. Mereka berasal dari berbagai disiplin ilmu di lingkungan ITS.

Nama Emilia diambil dari heroine utama anime ‘Re: Zero kara Hajimeru Isekai Seikatsu’. Desain karakter mengambil referensi dari Robin game ‘Honkai: Star Rail’.

Emilia AI awalnya merupakan proyek untuk memenuhi mata kuliah semester. Pengembangan dilanjutkan melalui kolaborasi dengan Avalon AI dan Universitas Trunojoyo.

AI ini mampu berinteraksi dan menjadi teman bercerita tentang mental health. Teknologi dikembangkan untuk membantu masalah kesehatan mental gener muda.

Inovasi ini menunjukkan potensi besar pengembangan AI di Indonesia. Kombinasi teknologi dengan unsur anime dan game menjadi nilai unik.