Shanks selalu dikenal sebagai sosok yang tenang dan tidak gegabah dalam menggunakan kekuatannya. Ia membiarkan dirinya dihina oleh Higuma tanpa perlawanan, tetapi begitu Luffy dalam bahaya, ia bergerak tanpa ragu. Sikap ini menunjukkan bahwa bagi Shanks, harga diri bukanlah sesuatu yang perlu dipertahankan dengan kekerasan, tetapi melindungi orang yang ia sayangi adalah prioritas utama.
Berbeda dengan Shanks, Figarland Garling menunjukkan sifat yang jauh lebih kejam. Di chapter 1095, ia tanpa ragu menebas Raja God Valley hanya karena raja itu berani memprotes tindakan Tenryuubito. Bukan karena ancaman, melainkan karena ia merasa berhak untuk menghukum siapa pun yang tidak tunduk. Kekuasaan baginya adalah hak mutlak, bukan tanggung jawab.
Cara Shanks memandang kekuatan juga tercermin dalam bagaimana ia melindungi kelompok bajak laut kecil yang bernaung di bawah benderanya. Armada Bajak Laut Rambut Merah diisi oleh kelompok yang tidak terlalu kuat, tetapi mereka bisa bertahan di dunia brutal berkat perlindungan Shanks. Ia percaya bahwa kekuatan yang sejati adalah yang digunakan untuk menjaga dan melindungi.
Sebaliknya, Garling justru membenci mereka yang melindungi kaum yang ia anggap lemah. Di chapter 1086, ia mencemooh Saint Mjosgard yang memilih melindungi suku Fish-Man. Baginya, kekuatan adalah alat untuk menindas dan mengukuhkan kekuasaan, bukan untuk membantu mereka yang dianggap tidak layak.
Dengan perbedaan yang begitu mencolok, tidak sulit membayangkan Shanks dan Garling sebagai dua sosok yang berada di jalur berlawanan. Jika teori tentang hubungan keluarga mereka benar, maka pertarungan di antara mereka bukan hanya soal kekuatan, tetapi juga bentrokan nilai dan prinsip yang bertolak belakang.
Mungkin, suatu hari nanti, pertarungan mereka akan menjadi simbol dua dunia yang berbeda. Satu dunia yang percaya bahwa kekuatan digunakan untuk melindungi, dan dunia lain yang meyakini bahwa kekuatan adalah alat untuk menindas dan menguasai.